Sunday, April 13, 2008

SEMUA BERAWAL DARI KOMUNIKASI

Selalu ada yang berbeda,
ketika kita berbicara dari sudut pandang yang berbeda.
BRIAN TRACY, penulis ternama


PADA MARET 2008, bersama D’SMART Community, sebulan penuh saya disibukkan oleh kegiatan SmartCamp(SC). Masalah utama yang paling banyak dikeluhkan peserta adalah kemampuan mereka dalam berkomunikasi. Padahal, mereka termasuk orang-orang yang setiap hari melakoni aktivitasnya dengan bercas-cis-cus. Tetap saja, dalam sesi ‘Kekurangan Saya’, kemampuan berkomunikasi nangkring di urutan pertama.

Komunikasi di mana-mana

Percayakah Anda bahwa hampir seluruh waktu kita dalam sehari-hari dihabiskan untuk berkomunikasi? Di rumah, di jalan, di kantor, di sekolah, di kampus, di terminal, di pasar, dan di mana saja, semua orang menggunakan komunikasi sebagai alat untuk berhu-bungan dengan orang lain.

Tidak peduli siapa pun dan apa pun profesi Anda, Anda pasti butuh berkomunikasi.
Di rumah, komunikasi kita lakukan untuk berhubungan dengan suami atau isteri, anak-anak, orang tua, kerabat, dan tetangga. Kita menyampaikan perasaan kita, keinginan kita, kekecewaan kita, atau apa saja yang ada dalam benak kita melalui komunikasi.

Di sekolah, melalui komunikasi, kita berinteraksi dengan kepala sekolah, guru-guru, teman-teman, pegawai, security, bahkan dengan ‘penunggu’ kantin. Demikian juga di tempat kerja kita berkomunikasi dengan sesama rekan kerja, atasan atau bawahan, pelanggan, bahkan dengan orang ‘asing’ yang mungkin baru bertemu dengan kita pada hari itu.

Kita dan ‘kuasa komunikasi’

Masalahnya, apakah Anda menyadari kuasa komunikasi dalam mem-bantu ‘sukses’ atau ‘gagalnya’ semua aktivitas Anda? Dan seberapa hebat Anda melejitkan ‘kuasa komunikasi’ itu?
Apakah Sering, Kadang-kadang, Hampir Tidak Pernah, atau malah Tidak Pernah sama sekali.
Ayo, mari kita mengkaji diri sendiri!

Mungkin beberapa ungkapan mitra belajar saya berikut ini, serupa dengan kejadian yang Anda alami.

"Saya sadar bahwa saya ini punya potensi untuk tampil di depan umum. Karena itu, saya sengaja melatih kemampuan verbal saya secara rutin, baik di kampus maupun di tengah masyarakat. Sebelum saya tampil pun selalu menyiapkan materi dan latihan secukupnya. Anehnya, setiap kali mulai ‘berdiri’ di depan orang banyak, ketika saya mulai merasa bahwa semua mata tertuju ‘hanya’ kepada saya, selalu menelusup rasa ‘kurang’ nyaman. Sepertinya ada sesuatu yang ‘mengganjal’, tapi saya sendiri tidak mengetahuinya. Dan, ketika saat-saat seperti itu tiba, saya selalu kehilangan fokus."
SOPHIAN HADI, 22 tahun, mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah


"Kalau suatu ketika, secara tiba-tiba, saya mendapat amanah untuk tampil di muka audiens, entah dalam bentuk presentasi, pidato, baca khutbah, atau bentuk komunikasi apa saja, saya sering diserang virus gelisah. Kadang-kadang gemetaran, kebi-ngungan, dan ketakutan. Ya, selalu begitu."
HELMI HIDAYAT, 22 tahun, guru MI Al-Ijtihad Iwul Parung

"Melepaskan diri dari ketegangan? Wow, gampang-gampang susah, bo! Apalagi ketika kita kehilangan ‘pe-de’, konsentrasi buyar, pandangan nanar, lutut gemetar, keringat dingin meng-ucur, pikiran dihantui ketakutan, macem-macem deh. Rasa-rasa-nya, pengen tiba-tiba hilang dari depan audiens. Ya, malu kan?"
SOBRI AL-BAWIE, 19 tahun, karyawan swasta

Bagaimana dengan Anda?

Apakah Anda punya pengalaman menarik ketika sedang berkomu-nikasi? Pernahkah Anda, ketika sedang menyampaikan gagasan, merasa bahwa apa yang Anda sampaikan tidak mendapat perhatian penuh dari lawan bicara Anda?

Bagaimana sikap Anda ketika ‘terpaksa’ harus berbicara dengan seseorang yang sangat menyebalkan dan menjengkelkan?

Mungkin saja, tanpa Anda sadari, selama ini Anda adalah seorang komunikator handal dan sangat diandalkan oleh perusahaan tempat Anda bekerja. Hanya saja, Anda tidak menyadari hal itu. Dan, boleh jadi, ketika Anda menyadari-nya, Anda berniat me-maksimalkan ‘kuasa komunikasi’ itu, demi peningkatan karir Anda.

Atau, jangan-jangan, Anda pernah mengalami sesuatu yang luar biasa karena kesalahan menerjemah-kan dan mengelola in-formasi, yang berakibat fatal bagi kelangsungan karir Anda.
Komunikasi bisa menjadi kunci suksesnya Anda! Bahkan, seorang penjual sayur di pasar, jika salah dalam mempro-mosikan dagangannya, maka sayur mayurnya akan layu sebelum laku.

So, tak satu pun rutinitas kita yang luput dari komunikasi. Siapa di dunia ini yang tidak pernah menyatakan keinginannya? Siapa pula yang tidak menginginkan keinginannya tercapai. Seorang dokter butuh berkomunikasi dengan pasiennya guna mendiagnosa penyakitnya. Bahkan, seorang hakim perlu mendapat jawaban dari seorang ‘pesakitan’ agar bisa menentukan vonis dengan adil dan bijaksana.

Dan, agar komunikasi Anda berjalan lancar, hindarilah sepuluh Kesalahan Komunikator berikut ini.
1. Berpikir sudah tahu.
2. Tidak fokus.
3. Rawan terhadap gangguan.
4. Di penjara prasangka dan asumsi.
5. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan keyakinannya.
6. Tidak terampil mendengarkan.
7. Tidak terampil membaca.
8. Hanya mempelajari apa yang ingin dipelajarinya.
9. Hanya membaca apa yang ingin dibacanya.
10. Hanya mendengarkan apa yang ingin didengarkannya.

Demikianlah, semua berawal dari komunikasi. ☼

No comments: